Sore itu nampak seperti sore yang seperti biasanya. Bus Trans Semarang berwarna merah melaju menghampiri shelter tempat saya menunggu. Setelah masuk dan mendapatkan tempat duduk saya merebahkan diri karena lelah. Terkadang saya bepergian menggunakan Trans Semarang, kebetulan sore itu adalah perjalanan pulang dari kampus ke rumah.
Bus nampak tak padat. Kursi di seberang tempat
saya duduk ditempati oleh 3 wanita, dua di antaranya mbak-mbak berusia sekitar
20-an dan 30-an dan satu ibu-ibu berusia lebih dari 40 tahun. Mereka semua
berpakaian serupa, maaf, kaos dan celana pendek yang terlihat kumal. Mereka
mengenakan sandal jepit dan memiliki rambut yang awut-awutan kasar karena sering
terpapar sinar matahari. Dua wanita termuda masing-masing memangku balita
laki-laki yang kira-kira usianya tak lebih dari 3 tahun. Tak jauh dari
penampilan wanita-wanita itu, kedua balita tersebut juga memakai pakaian yang
sangat lusuh dan tak terawat.
Bukan, bukan soal penampilan yang saya ingin
bahas. Adalah kejadian selanjutnya yang ingin saya ceritakan disini, kejadian
yang membuat hati saya bergejolak prihatin.