Sejujurnya
saya penasaran, apakah saya bukan satu-satunya orang yang gemar melamun sambil
memikirkan hidup...namun jika mengingat bahwa ada sekitar 7 miliar penduduk
yang menempati bumi saya rasa saya bukanlah satu-satunya orang yang
gemar melamun sambil memikirkan kehidupan. Pertanyaan berikutnya, apakah
kegiatan ini ada faedahnya? Kalau Isaac Newton pada saat itu tidak sedang
duduk-duduk santai sambil melamun lalu ada apel jatuh di dekatnya, dia tidak
akan menemukan teori gravitasi. Tapi saya bukan Isaac Newton dan juga bukan
ilmuwan. Lantas apa yang saya hasilkan ketika sedang melamun sambil berpikir
tentang kehidupan?
Friday, December 26, 2014
Saturday, November 29, 2014
Korean Folk Village
salah satu sungai di Korean Folk Village ketika musim gugur
Ada berbagai media yang bisa digunakan sebagai tempat untuk belajar budaya, misalnya museum atau cultural center. Museum sendiri menurut saya bisa dibagi menjadi 2 kategori, yakni indoor dan outdoor.
Sudah ada beberapa museum di Korea
yang saya kunjungi, beberapa saya tuliskan dalam blog ini yang bisa dibaca
dalam kategori museum
Nah, tidak hanya museum indoor
tempat dimana pengunjung hanya bisa melihat diorama atau foto-foto, di Korea
ada living museum yang bernama Korean Folk Village. Kalau di Indonesia mungkin seperti
Taman Mini dimana kita bisa belajar berbagai budaya Indonesia secara langsung.
Korean Folk Village berlokasi di
kota Yongin provinsi Gyeonggi dan memiliki area sekitar 600-an hektar dengan
tiket masuk seharga 15.000 won untuk orang dewasa.
Area ini luasss sekali. Saya
mengunjunginya ketika memasuki musim gugur, sangat menarik melihat berbagai
bangunan traditional Korea dihiasi dengan warna-warni daun di sekelilingnya.
Saat saya pergi kesana, sedang
diadakan pameran Historical Korean Drama Festival. Korean Folk Village sering
menjadi lokasi syuting beberapa drama Korea dengan latar belakang kerajaan atau
dinasti-dinasti jaman dulu.
Wednesday, October 22, 2014
Sam Po Kong: Peninggalan Budaya Cina di Kota Semarang
Kadang-kadang kita merasa terbiasa dengan apa yang ada di sekitar kita sehingga hal tersebut menjadi tidak terasa spesial atau menarik.
22 tahun tinggal di Semarang saya baru menginjakkan kaki ke Sam Po Kong dua kali. Yang pertama saat saya balita, sudah lupa kapan tepatnya, saya cuma bisa mengingat tante saya yang saat itu masih remaja mengajak saya dan kakak mampir ke Sam Po Kong yang hanya berjarak beberapa meter dari rumah kakek dan nenek.
Friday, September 12, 2014
Namsan Tower: Another Seoul's Icon
Just like Tokyo Tower in Japan, or Eiffel in France, Korea has its tower in Seoul the capital city called Namsan Tower.
Saturday, August 9, 2014
Korean Fashion Brand: Pancoat
please ignore the snow drop on my beannie
Saturday, June 28, 2014
SEORAKSAN: Mencicipi Keindahan Alam di Korea Selatan
Ya,
itulah satu kata yang bisa mendeskripsikan saya pada beberapa hari
pertama menginjakkan kaki di negeri kimchi. Pasalnya, saya tidak tahu menahu
tentang kota kecil di provinsi Gangwon ini yang bernama Gangneung. Sebelum
datang di kota Gangneung sih saya sudah riset kecil-kecilan di internet, tetapi
tetap saja tidak banyak yang bisa ditemukan seperti apa yang sudah wara-wiri di
internet tentang Seoul. Tapi memang saya sengaja tidak mencari tahu banyak demi
“being surprised” sih. Dalam beberapa hal saya memang tidak mau knowing everything in advance, saya
lebih suka membiarkan diri saya berkelana, terkejut, terkesima, karena
menemukan hal baru yang dialami sendiri.
Jalan-jalan
saya di minggu pertama di Korea sendiri dipelopori oleh mba Agnes dan mas Joni,
mereka berdua ini adalah sepasang kekasih yang sudah lama tinggal di Gangneung
dan menyambut saya dan partner exchange si Fifa di hari pertama kami tiba di
Gangneung.
Anyway,
tiba-tiba pada suatu hari mba Agnes menghubungi saya untuk mengajak naik
gunung. Dalam bayangan saya “wah, naik gunung? Bakal capek nggak ya, nggak punya
peralatan naik gunung nih, nggak pernah naik gunung nih”, tetapi dengan
excited-nya saya mengiyakan ajakan mba Agnes ini. Tidak peduli dengan tidak
punya pengalaman naik gunung, pokoknya saya sudah excited bakal punya
pengalaman menjelajah tempat baru.
Esoknya,
saya dengan pakaian seadanya, dijemput oleh mba Agnes dan mas Joni dari asrama
dengan mobil mereka, kemudian kami menjemput mas Ansori yang juga seorang warga Indonesia di terminal, lalu berangkatlah kami ke Seoraksan.
Seoraksan? Ya, itulah
nama gunung tertinggi ke-3 di Korea Selatan yang kami daki. Seoraksan ini juga merupakan taman nasional yang
terkenal di Korea Selatan
Labels:
gangneung,
hiking,
korea,
seoraksan,
south korea,
travel,
travelling
Tuesday, May 13, 2014
Charmsori Gramophone and Edison Science Museum
gramophones in Edison Museum
Inhale..exhale, I have finished an internship in one of the place where many people want to work at. It was a great experience, glad to know many cool people there and the most important thing is now I know how working in high level office feels like. After I graduate from university, that cubicle where I used to stay during internship should be mine, HUAHAHAHA *amen!!!*
Btw, as I mentioned here that I changed my playlist
annually, I’ve just changed all kpop songs in my iPod with EDM songs. I like
listening to EDM songs nowadays because these new DJs bring a fresh air of EDM,
especially ZEDD with his achievement in Grammy Award with Clarity. And I’ve
just found out that last year Indonesia had a big show called Djakarta
Warehouse Project where all the cool DJs were gathering and play their music
along with a great LED effect in front of thousands audience, there were
striptease dancers on the stage as well wtf. But I personally don’t like
being in the middle of such crowd. Girls with their inner sneaking from their
see-through outfit, mini pants, smoke, alcohol, all those crowd is just not so
me. I like the music, I like dancing, but I don’t like being in the crowd.
Talking about the revolution of music, I am so amazed that
artist are so creative when it comes to music making. From traditional instrumental
to electronic devices that now people are being able to create music just from in front of their computer screen, it
brings my memory back when I had a trip in Chamsori Gramphone and Edison Museum
in Korea...
Labels:
edison museum,
gangneung,
korea,
museum,
personal,
south korea,
travel,
travelling
Saturday, April 5, 2014
Kenapa tinggal di Korea Selatan itu enak?
Tulisan ini berisi pandangan saya selama tinggal di Korea
Selatan. Kenyamanan public service dan kultur masyarakat yang saya rasakan
selama di Korea sering membuat saya mendambakan Indonesia untuk segera berubah
menuju yang lebih baik. Mari satu persatu saya utarakan alasan-alasan tersebut:
Saturday, January 18, 2014
Sneaky Pinocchio
Seoul subway is always crowded and busy, there are 9 main lines in the subway, there are around 5 millions passengers coming in and out the train or transfer from line to line every day. As Seoul the metropolitan city so I think the government concerns on making the subway become more comfortable and not being another stressful place to go, that's why there are many underground shopping centers which integrated to the subway station and a lot of convenience stores, snack shops, and vending machines inside the subway station.
When I was waiting for the train to arrive at the Seoul subway, there were some benches provided for the people who are waiting. There were some intricate depictions of cartoon characters on the right side of each bench which I assume that it's one of the way to make the subway stations look more interesting instead of being stuffy.
When I was waiting for the train to arrive at the Seoul subway, there were some benches provided for the people who are waiting. There were some intricate depictions of cartoon characters on the right side of each bench which I assume that it's one of the way to make the subway stations look more interesting instead of being stuffy.
There was a moment that caught my attention. There was a guy who was so into his smartphone, as almost all Koreans do when they are inside the public transport, sitting closely next to Pinocchio sculpture on the bench while Pinocchio was looking toward to the right side on where the guy was playing his smartphone. I took a picture immediately of it secretly in a flash so that the guy wouldn't be aware of my action. This moment was so funny because the Pinocchio looked as if sneaking and being curious to death of what the guy was looking at his phone screen. If I could narrate that moment, it would be like: "hey dude what are you looking at? I want to see, I want to see, let me take a look!" said the clingy Pinnochio while elbowing that guy in the black coat.
Subscribe to:
Posts (Atom)