Showing posts with label opini. Show all posts
Showing posts with label opini. Show all posts

Friday, October 23, 2015

Who is AAA?

Sabtu pagi ini saya terbangun dengan kepala yang berat, mungkin karena kelelahan karena tempo hari saya melakukan banyak aktivitas mobile dalam sehari.
Anyway, karena bosan saya menyalakan tv dan seperti biasanya Waku-Waku Japan masuk dalam channel pilihan. Ketika layar berubah menampilkan WWJ, saya menyaksikan sebuah konser band Jepang dengan penonton yang masiv serta lautan lightstick di sebuah dome besar. Dari judul yang tertera dalam program channel menunjukkan bahwa konser itu adalah konser grup Jepang yang bernama AAA.

Kesan pertama yang membuat saya enggan mengganti channel adalah kekuatan vokal serta lagu mereka, saya bukan penggemar grup/idol Jepang, tapi first impression ketika mendengarkan musik mereka adalah saya langsung jatuh cinta. Lagu-lagu yang mereka bawakan terkadang sedikit mellow, terkadang enerjik dan poppy serta diiringi dengan efek-efek elektronik tapi semuanya sangat easy listening.

AAA (dibaca triple A, bukan jenis baterai, fyi di Korea juga ada boyband dengan nama AA yang dibaca double A, mungkin next ada single A? Kuartet A? whatever) ternyata adalah grup lawas yang sudah berdiri sejak 2005. Oke disini saya bertanya kepada diri sendiri: where in the world have you been all your life, Mariska??? Padahal AAA baru menggelar konsernya di Jakarta april lalu. Tapi ya sudahlah saya kan memang tidak update dengan industri musik Jepang. Kembali lagi ke AAA, mereka adalah co-ed grup yang beranggotakan 5 laki-laki dan 2 perempuan di bawah label Avex Trax yang setau saya sama besarnya dengan Johnny's Entertainment. Ternyata Avex Trax menjalin kerjasama dengan SM Entertainment sehingga artis-artis kpop yang debut di Jepang juga berada di bawah label Avex Trax seperti BOA dan TVXQ.

Sunday, May 31, 2015

Kemiskinan di Sekitar Kita dan Balita yang Tak Bersalah


Sore itu nampak seperti sore yang seperti biasanya. Bus Trans Semarang berwarna merah melaju menghampiri shelter tempat saya menunggu. Setelah masuk dan mendapatkan tempat duduk saya merebahkan diri karena lelah. Terkadang saya bepergian menggunakan Trans Semarang, kebetulan sore itu adalah perjalanan pulang dari kampus ke rumah.

Bus nampak tak padat. Kursi di seberang tempat saya duduk ditempati oleh 3 wanita, dua di antaranya mbak-mbak berusia sekitar 20-an dan 30-an dan satu ibu-ibu berusia lebih dari 40 tahun. Mereka semua berpakaian serupa, maaf, kaos dan celana pendek yang terlihat kumal. Mereka mengenakan sandal jepit dan memiliki rambut yang awut-awutan kasar karena sering terpapar sinar matahari. Dua wanita termuda masing-masing memangku balita laki-laki yang kira-kira usianya tak lebih dari 3 tahun. Tak jauh dari penampilan wanita-wanita itu, kedua balita tersebut juga memakai pakaian yang sangat lusuh dan tak terawat.  

Bukan, bukan soal penampilan yang saya ingin bahas. Adalah kejadian selanjutnya yang ingin saya ceritakan disini, kejadian yang membuat hati saya bergejolak prihatin.